Senin, 19 Desember 2011

SISTEM INPUT / OUTPUT

Organisasi arsitektur dan komputer ke 4

SISTEM INPUT/OUTPUT

1. MODUL DAN FUNGSI MODUL I/O

· Modul I/O

1. Interface dengan CPU dan memori

2. Interface ke satu atau lebih peripheral

· Fungsi Modul I/O :

1. Control dan Timing

2. Komunikasi CPU

3. Device untuk komunikasi

4. Data Buffering

5. Deteksi Error

2. LANGKAH-LANGKAH PENANGANAN I/O

1. CPU mengecek staus modul I/O Device

2. I/O module mengirimkan statusnya

3. Jika ready, CPU meminta transfer data

4. I/O modul mengambil data dari device

5. I/O modul transfer data ke CPU dalam variasi output yang diinginakan

3. METODE PENGAKSESAN SISTEM I/O

1. Memori Mapped I/O :

· Piranti I/O dihubungkan sebagai lokasi memori virtual sehingga port I /O tergantung memori utama

· Karakteristik :

1. Port I/O : menempati bagian tertentu pada bus

alamat, diakses seolah-olah dari memori

2. Piranti Input : menjadi bagian dari memori yang

memberi data ke bus data

3. Piranti Otput : menjadi bagian dari memori yang

memiliki data di dalamnya.

2. I/O Mapped I/O :

· Piranti yang dihubungkan sebagai lokasi terpisah dari lokasi memori, sehingga port I/O tidak tergantugn pada keadaan memori utama

· Karakteristik :

1. Port I/O :tidak tergantung memori utama

2. Transfer Informasi : di bawah sinyal kontrol

dengan I/O

3. Operasi I/O : tergantung sinyal kendali dari CPU

4. Jenis Instruksi : Instruksi I/O dan Instruksi Memory

5. Ruang memori dan ruang alamat I/O bisa saja memiliki

alamat yang sama

6. Lebih cepat dan efesien

4. METODE OPERASI SISTEM I/O

1. I/O Terprogram

· CPU mengendalikan operasi I/O secara keseluruhan dengan menjalankan serangkaian instruksi I/O dengan program tertentu

· Karakteristik :

1. Terdapat program untuk memulai-mengarahkan-menghentikan operasi I/O

2. Membutuhkan perangkat keras register

Register status, register buffer register point buffer dan register counter data

3. Perlu waktu proses yang menyita waktu pemanfaatan CPU

2. I/O Instruksi (Demand Driven)

· CPU akan bereaksi ketika suatu piranti mengeluarkan permintaan untuk pelayanan

· Karakteristik :

1. Lebih efesian dalam pemanfaatan CPU

2. Menunggu interupsi dari piranti I/O

3. Ada 2 metode pemilihan prioritas layanan :

polling dan vector interrupt

3. Direct Memory Access (DMA)

· Metode transfer data secara langsung antara memori dan piranti dan pengendalian CPU

· Hanya dapat dilakukan pada piranti I/O berkecepatan tinggi dan mampu mentransfer data besar dalam waktu singkat

· Metode :

1. CPU hanya menginisialisasi saluran DMA

2 DMA Controller mengendalikan transfer data dengan cara : skema transfer blok DMA dual port dan skema transfer DMA cycle stealing

5. TRANSFER DATA PADA SISTEM I/O

1. Format Transfer

a. Paralel : semua bit pada karakter dikirim secara bersamaan

dalam batas waktu tranmisi tertentu

b. Serial : data dikirm secara berurutan dalam satu baris

komnikasi tunggal, sehingga antara pengirim dan

penerima harus membagi batas waktu pengiriman

karakter menjadi beberapa sub interval pengiriman

Transfer paralel lebih cepat karena memiliki saluran tranmisi yang banyak, tapi tidak bisa diterapkan pada jarak yang terlalu panjang, karena dapat terjadi interfensi anatar saluran

2. Mode Transfer

a. Synchronous :

Kecepatan piranti I/0 yang bervariasi sedang data yang dikirim secar serial dan bergantian dalam periode yang sudah diterapkan, maka kecepatan transfer di set pada piranti I/O dengan kecepatan rendah

b. Asynchronous

Proses back and forth dalam meneruskan sinyal kendali dari pengirim ke penerima

6. INTERFACING I/O

· Suatu alat yang digunakana untuk menghubungkan suatu piranati dengan CPU melalui BUS

· Fungsi Umum:

Mensinkronkan data transfer antara CPU dan piranti I/O

Fungsi Detail :

1. Penyedia status piranti I/O bagi CPU

2. Memiliki kemampuan interupsi / DMA

3. Mampu mentransfer instruksi CPU ke piranti

4. Mampu berfungsi sebagai buffer storage data transfer

5. Mampu melakukan pengujian kesamaan data

6. Mampu mendecode dan mengencode data

7. Memiliki fasilitas khusus:

Konversi data paralel ke serial, Encoding karakter F1,F2

BACKSPACE, DELETE dan lain-lain

8. Menyediakan sinyal status operasi

Komponen Utama :

1. Device Dependent :bagian yang melayani piranti

2. Device Independet :bagian yang menghubungkan unit interface ke bus sistem

Strukrur Interface :

1. Register :

Kendali (CR) :mencatat instruksi dan informasi dalam piranti

Status (SR) : mencatat status piranti dan mengeluarkan pesan kesalahan

Data Input (IDR) dan Data Ouput : sebagai buffer data untuk operasi input dan output

2. BUS

Receiver : menangani data input

Transciever : sirkuit bidirectional data menangani input maupun output

Driver / Buffer Bus : sirkuit tri state yang menyimpan informasi bus

7. SISTEM PROSESOR I/O

Mode IOP :

1. Single Shared BUS

Setiap IOP mengendalikan sejumlah piranti I/O tertentu yang tetap

2. Switching Matriks BUS

Pensklaran yang memungkinkan transfer bersamaan antara I/O dan modul memori

Format Instruksi IOP :

1. Field Opcode : representasi jenis operasi

2. Field Alamat Memori : alamat awal blok memori yang digunakan untuk transfer

3. Field Word Count : jumlah word yang harus ditransfer

4. Field Kendali : untuk fungsi-fungsi piranti I/O khusus

5. Filed Status : untuk tujuan komunikasi dan pencatatan

REFERENSI :

www.google.com

www.journal.mercubuana.ac.id

SISTEM MEMORI

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4

Organisasi Arsitektur dan Komputer ke 3

SISTEM MEMORI

1. KLASIFIKASI MEMORI

  • Memori Utama:

1. Internal : RAM, DRAM, SDRAM

2. Eksternal: ROM, PROM, EPROM, CACHE

  • Memori Pembantu

Disk magnetik, pita magnetik, floopydisk, drum magnetik, optical disk

MEMORI UTAMA

Memori utama yang digunakan untuk menyimpan dan memanggil data diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:

1. RAM (Random Access Memory)

2. CAM (Content Address Memory)

3. MEMORY CACHE

1. RAM (RANDOM ACCESS MEMORY)

Ram diakses melalui alamat. Semua lokasiyang dapat dialamati dapat diakses secara acak (random). Membutuhkan waktu akses yang sama tanpa tergantung pada lokai fisik didalam memori. Ada 2 jenis RAM,yaitu;

1. RAM Dinamik

2. RAM Statistik

2. CAM (CONTENT ADDRESS MEMORY)

Memori diakses berdasarkan isi bukan alamat. Pencarian data dilakukan secara simultan dan parallel. CAM disebut juga memori asosiatif.

3. MEMORY CACHE

Buffer berkecepatan tinggi yang digunakan untuk menyimpan data yang diakses pada saat itu dan data yang berdekatan dalam memori utama. Waktu akses memori cache lebih cepat 5 – 10 kali dibandingkan memori utama.

PRINSIP KERJA MEMORI CACHE

Cache berisi salinan sebagian isi memori utama. Pada saat CPU membaca sebuah word memory, dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah word berada di cache. Jika word berada di cache, maka akan dikirimkan ke CPU yang dikenal sebagai proses HITT. Jika tidak ada, maka blok memori utama yang terdiri dari sejumlah word tetapakan diletakkan di cache yang dikenal sebagai proses MISS dan selanjutnya dikirim ke CPU.

IMPLEMENTASI MEMORI UTAMA

Memori Stack

Merupakan struktur data tidak tetap yang kembali dan digunakan untuk menyimpan parameter yang dilalui alamat dalam subroutine call dan return, memanipulasi alamat serta operasi aritmatika .

Memori Modular

Dalam sistem modular RAM dipisah menjadi modul-modul yang berbeda yaitu MAR dan MBR. Penggunaan memori modular biasanya pada sistem pipeline dan prosesor array.

Memori Virtual

Prinsip dasr memori virtual adalah mengalamati ruang penyimpanan logikal yang secara fisik lebih besar dari daripada ruang penyimpanan riil.

MEMORI PEMBANTU (AUXILIARY MEMORY)

Bersifat mom-volatile yaitu jika tidak ada listrik, maka isi memori tidak hilang. Tidak mempengaruhi langsung fungsi CPU. Yang termasuk memori pembantu adalah;

1. Pita Magnetik

2. Disk Magnetik

3. Floopy Disk

1. PITA MAGNETIK

Merupakan suatu lajur plastik tipis, lebar ½ inchi, yang dilapisi dengan medium perekaman magnetic. Biasa terbagi menjadi 7/9 track panjang pita. Kerapatan rekaman (bpi) yaitu 800,1600 dan 6250 bpi. Terdapat satu bit paritas untuk pendeteksian kesalahan.

2. DISK MAGNETIK

Merupakan sebuah lembaran platter. Terdiri atas sebuah kendali disk (interface) dan satu atau lebih disk (platter). Proses penulisan ke disk yaitu disk drive akan menimbulkan kemagnetan pada titik di atas permukaan disk yang secara langsung di bawah head. Proses pembacaan dan disk head diatur agar dapat mendeteksi perubahan arah kemagnetan.

3. FLOOPY DISK

Merupakan lembaran datar yang tipis dan fleksibel. Hampiran sama dengan harddisk tetapi kapasitas penyimpanannya lebih rendah. Organisasi disk yaitu;

1. Track : sejumlah lingkaran yang konsentris

2. Sektor : pembagian permukaan disk secara

belahan yang mempunyai ukuran yang

sama

3. Silinder : dibentuk oleh track-track yang

berhubungan pada setiap permukaan

2. DESIGN MEMORI

A. Kecepatan Memori Lawan Kecepatan CPU

· Awal tahun 1960 –1980, kecepatan memori dan CPU meningkat, namun rasio keseluruhan antara keduanya relatif.

· Pada era ini kecepatan memori biasanya kurang lebih 10 kali lebih lambat dari kecepatan CPU.

· CDC 6600, 76000, CRAY 1 dan CRAY X-MP untuk super komputer waktu akses memorinya 10 sampai 14 kali waktu siklus CPU

VAX 11/780, 8600 dan 8700 untuk mini komputer waktu akses memorinya 4 sampai 7 kali siklus CPU.

· Pertengahan tahun 1980, kecepatan CPU jauh meningkat hingga 50 kali kecepatan memori, contoh CRAY

Keuntungan dari perubahan ini adalah :

· Memori besar umumnya memerlukan hardware khusus untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan, yang menambah waktu akses memori efektif.

· CPU yang paling cepat merupakan pipelined

B. Ruang Alamat Memori

· Semakin besar ruang alamat memori yang disediakan maka akan semakin baik namun harus diperhatikan pula bahwa dalam perubahan tersebut tidak harus merubah secar keseluruhan dan mendasar daripada arsitektur yang telah dibangun.

C. Keseimbangan Antara Kecepatan Dan Biaya

· Sifat dari teknologi memori

· Harga unitnya turun dengan sangat cepat,

· sedangkan kecepatannya secara perlahan

· meningkat.

· Adanya berbagai kecepatan dan biaya dalam

· peralatan memori.

Rabu, 09 November 2011

Mikrokontroller ATmega 8535

Mikrokontroller ATmega 8535

Pendahuluan

Semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan manusia dihadapkan pada suatu masalah yang lebih kompleks yang menuntut adanya kreativitas dalam menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu penemuan di bidang elektronika adalah telah diciptakannya sebuah alat yang dapat mengontrol sebuah perangkat elektronika dan dapat terhubung langsung dengan sebuah PC sehingga hasilnya dapat dilihat langsung pada PC. Alat tersebut adalah Mikrokontroller ATmega 8535. Adapun beberapa tipe lain dari mikrokontroller tersebut yang juga dapat digunakan dalam penelitian yang lain. Adanya mikrokontroller ATmega 8535 ini menjadi dasar dari pembuatan proyek akhir ini. Kegunaan mikrokontroller ATmega 8535 adalah untuk membaca beberapa data yang diperoleh dari penelitian kemudian ditampilkan kedalam komputer (PC). Pada proyek ini, mikrokontroller ATmega 8535 akan membaca sebuah data yakni berupa besar arus yang mengalir pada suatu rangkaian yang diukur dan kemudian hasil dari pengukuran itu akan ditampilkan kedalam PC.

Mikrokontroller ATmega 8535 ini dibantu oleh sebuah rangkaian pengukur arus dengan dilengkapi sebuah sensor yang kemudian akan dipasang secara seri terhadap rangkaian yang akan diukur agar dapat mengukur arus yang mengalir pada rangkaian tersebut. Arus yang telah diukur tersebut akan dapat terlihat kedalam PC. Adanya prinsip kerja seperti ini nantinya akan dapat mempermudah peneliti untuk melihat perubahan arus yang terjadi pada suatu rangkaian. Cara kerja sistem seperti ini dapat lebih mempermudah dalam suatu penelitian agar semua data yang terukur dapat langsung disimpan kedalam PC. Pada kenyataannya dapat kita lihat pada saat ini masih banyak adanya kelemahan dalam pengukuran arus dengan amperemeter yaitu suatu kelemahannya adalah amperemeter tidak dapat menampilkan sinyal arus yang terukur. Hal ini mendasari dibuatnya proyek ini yang bertujuan agar lebih mempermudah dalam mengukur besar arus yang terjadi pada suatu rangkaian dan juga mempermudah dalam melihat perubahan besar arus yang terjadi.

AVR merupakan seri mikrokontroller CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving. Beberapa diantaranya mempunyai ADC dan PWM internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI. Chip AVR yang digunakan untuk tugas akhir ini adalah ATmega8535. ATmega8535 adalah mikrokontroller CMOS 8-bit daya-rendah berbasis arsitektur RISC yang ditingkatkan. Kebanyakan instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATmega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi komsumsi daya versus kecepatan proses.

Referensi:

www.google.com

Yanuar Rohman, Anang Budikarso, Haryadi Amran D.

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi Laboratorium Digital Signal Processing Institut Teknologi Sepuluh Nopember.